Saturday, July 28, 2012

Captain Jack Ward ‘Sparrow’, Bajak Laut yang Menjadi Muslim

Aksi Selebriti, Captain Jack Sparrow, siapa tak kenal dirinya? Tingkah bajak laut kocak, cuek, dan gegabah yang muncul dalam tetralogi “Pirates of the Carribean” ini menarik minat banyak orang. Namun sedikit yang tahu jika Jack Sparrow di akhir hidupnya adalah seorang Muslim bernama Yusuf Rais! Atau setidaknya tokoh Jack Sparrow diilhami oleh tokoh bajak laut nyata. Di Wikipedia Indonesia bahasa Indonesia, tokoh Jack Sparrow ditulis sebagai bajak laut “fiksi”.

Identitas Jack Sparrow sedikit terungkap dalam film “Pirates of the Carribean: Stranger Tides”. Poster Jack Sparrow memperlihatkan keping aksesoris yang menggantung memiliki simbol bulan-bintang yang tak lain adalah simbol Islam yang dipopulerkan Kesultanan Turki Ottoman. Bisa jadi ini tidak kebetulan.
John Ward alias Birdy alias Jack Ward adalah bajak laut kenamaan asal Inggris, hidup pada tahun 1553-1622. Seorang pelaut Inggris mendeskripsikan ciri-ciri fisik Jack sebagai bertubuh pendek dengan rambut tipis agak putih dan botak di bagian depan; wajah agak hitam dan berjanggut. Ia irit bicara dan acap mengutuk. Sering mabuk dari pagi hingga malam. Kelakuannya tidak mengenakkan. Bodoh dan idiot dalam berniaga.

Sedikit yang diketahui orang tentang kehidupan awal Jack Ward. Apa sedikit yang diketahui itu berasal dari sebuah pamflet yang konon ditulis oleh seseorang yang berlayar bersamanya selama ia menjadi bajak laut. Di dalamnya mengatakan, Ward sepertinya lahir sekitar 1553 di Faversham, Kent, di selatan Inggris. Seperti kebanyakan anak yang lahir di daerah pantai, ia menghabiskan masa mudanya dan remajanya bekerja di bidang perikanan. Kemudian, setelah invasi gagal oleh Armada Spanyol pada 1588 ke Inggris, ia mendapatkan pekerjaan sebagai penjarah (privateer) kapal-kapal Spanyol dengan lisensi dari Ratu Elizabeth I dari Inggris.

Ketika James I dari Inggris naik tahta pada 1603, ia mengakhiri perang dengan Spanyol dan menghapuskan profesi penjarah. Namun, banyak dari mereka menolak untuk menyerah mata pencaharian mereka dan hanya terus menjarah. Mereka yang dianggap perompak karena mereka tidak lagi memiliki lisensi yang sah – yang disebut surat marque – yang dikeluarkan oleh negara. Ward tampaknya tidak lantas melakukan pembajakan, tetapi sekali lagi menjadi nelayan, bekerja di Plymouth.

Ia menjadi bajak laut sekitar tahun 1603. Ketika itu, bersama 30 orang rekannya, Jack merampas kapal layar ukuran kecil berbobot 25 ton dari Pelabuhan Portsmouth. Rekan-rekan kemudian mendaulat Jack sebagai kapten kapal. Proses mendaulat kapten ini tercatat sebagai sejarah pertama pembajak memilih sendiri pemimpinnya.

Berbekal sebuah kapal layar kecil, Jack menangkap kapal layar bernama “Violet” saat bergerak ke Isle of Wight. Dengan armada lebih besar, ia terus melakukan aksi pembajakannya sampai menangkap lagi kapal berbendera Perancis berukuran besar. Armada Jack melanjutkan perjalanan menuju Laut Tengah yang berada di antara Eropa dan Afrika. Di sana mereka merampas kapal perang yang kemudian dinamai “The Gift”. Dengan kapal perang ini, Jack dan anak buahnya menyerang pedagang yang melintasi Laut Tengah selama dua tahun berikutnya.

Tahun 1605, kapal Jack Sparrow, The Gift merapat di Sale, Maroko. Dua orang pelaut, masing-masing, asal Inggris dan Belanda bergabung dengan komplotan Jack. Setahun kemudian Jack membuat perjanjian dengan Sultan Tunisia, Usman Dei, untuk menjadikan kota Tunis sebagai markas. Dari sini kegiatan pembajakan Jack semakin mencorong. Sebuah kapal tua berbobot 60 ton bernama “Reniera e Soderina” berhasil dirampas Jack. Kapal ini kemudian karam saat berlayar di sekitar Yunani, menewaskan 400 awak di mana 250 orang di antaranya adalah muslim dan 150 lainnya adalah orang Inggris. Kematian ratusan Muslim ini membuat rakyat Tunisia murka kepada Jack.

Upaya Jack mendapatkan pengampunan dari Raja James I asal Inggris kandas. Namun Sultan Tunisia menepati janji dengan memberikan perlindungan buat Jack. Kemurahhatian Sultan membuat Jack terpanggil menjadi orang Tunisia (ketika itu Tunisia di bawah kekuasaan Turki Ottoman). Jack lantas berganti nama menjadi Yusuf Rais, menikahi perempuan Italia sembari terus mengirim uang kepada istri tuanya di Inggris. Kisah pindah kewarganegaraan ini menginspirasi Robert Daborne dan menulis naskah berjudul A Christian Turn’d Turk pada tahun 1622.

Beberapa tahun selanjutnya, Jack meneruskan kegiatan pembajakan hingga mencapai kemakmuran. Sebelum pensiun dan menghabiskan usianya dengan hidup bahagia di Tunis, namanya harum karena menyelamatkan Ribuan muslim dan Yahudi Spanyol dalam sebuah pelayaran. Tahun 1622, saat berusia 70 tahun, ia meninggal akibat wabah. Beberapa waktu menjelang kematian, ia beralih menjadi Muslim.

Bisa jadi atas alasan sejarah itulah, pembuat film “Pirates of the Carribean: Stranger Tides” menyisakan sedikit ikon Muslim pada diri Jack Sparrow alias Yusuf Rais. Jack memakai aksesoris dengan simbol bulan-bintang, sorban merah (tren pakaian Muslim masa lalu), dan janggut. Tingkah slenge’an Yusuf Rais juga ditiru habis-habisan oleh Johny Depp saat berperan sebagai Jack Sparrow.

Benar tidaknya sejarah bahwa Jack Ward adalah satu pribadi dengan Jack Sparrow, atau sebenarnya dua nama ini adalah pribadi yang berbeda, Allahu a’lam, silakan membaca di Wikipedia tentang Jack Ward,  Suhaibwebb tentang Jack Ward, dan Privateersdragon tentang sejumlah bajak laut terkenal, dan Pelaut Barbarian di Wikipedia.

Sumber: fimadani.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...