Tweet
Aksi Selebriti, Beberapa tahun belakangan ini banyak sekali siaran televisi yang menampilkan ustadz-ustadz muda yang entah berasal dari mana dan tiba-tiba muncul di televisi mengisi acara-acara dakwah islam. Banyak di antara ustadz-ustadz itu yang memang pantas disebut ustadz karena memang "dalam" pemahaman keagamaannya tetapi tidak sedikit pula yang terkesan "cetek" karena terlihat asal comot dalam pemilihan kata dan kalimatnya.
Pada tanggal 6 Agustus lalu, Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) DKI Habib Salim Bin Umar Al Attos atau Habib Selon mengecam sejumlah ustadz yang tampil di televisi tidak ada niat untuk syiar Islam, tetapi demi motivasi uang dan
popularitas. Dai yang asal tampil dan hanya menonjolkan guyonan justru
akan merusak Islam.
Lebih lanjut seperti berita yang dikutip dari fimadani.com, Habib Selon menyatakan ada beberapa ustadz yang tampil cukup bagus di televisi. Hanya saja,
justru yang diminati ustadz yang tidak memiliki isi Ke-Islaman dalam
menyampaikan dakwah. “Mereka hanya bergaya saja, tidak ada isi yang
disampaikan. Bahkan kadang-kadang perilakunya itu tidak mencerminkan
ustadz,” kata Habib Selon.
Secara khusus Habib Selon mengkritik penampilan Ustadz Soleh Mahmoed
atau Ustadz Solmed yang sempat mendapat teguran Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI). “Solmed itu artis atau ustadz? Solmed jangan mencoreng
nama ustadz atau Islam!” tegas Habib Selon.
Pada tayangan live Inbox 20 Juli 2012, Solmed melemparkan banyolan
yang merendahkan komedian Narji Cagur. “Jadi, kalau iblis diciptakan
untuk menggoda manusia, begitulah takdir Narji diciptakan untuk
dicaci-maki manusia.” ucap Solmed.
Sementara Taufiqurrahman pada acara Inbox 24 Juli 2012 mengeluarkan
banyolan pantun yang tidak sepantasnya. Taufiqurrahman mengatakan, ” Ada
panci dari Cibelati, sesame banci jangan saling menyakiti.”
Selingan dengan membanyol dalam syiar agama tidak dilarang tetapi juga tidak boleh berlebihan. Rasulullah pun juga bercanda. Seperti yang dipaparkan oleh Ustadz Abu Ihsan al-Atsari pada artikelnya yang berjudul "Bercanda dalam pandangan Islam" di situs almanhaj.or.id bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai, Rasulullah! Apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Betul, hanya saja aku selalu berkata benar.
No comments:
Post a Comment